Info
|
Profil G+ Profil Facebook Profil twitter profil Youtube rss feed

Galeri Foto

Video

Rekomendasi Berita Lainnya close button
Home » » Rusuh Suporter Pertandingan Tinju di Papua, 17 Tewas

Rusuh Suporter Pertandingan Tinju di Papua, 17 Tewas

Written By SangDesains on Senin, 15 Juli 2013 | Senin, Juli 15, 2013

Editing Post Oleh:
DETAKinfo - Bentrok terjadi antara pendukung tinju di Gelanggang Olah Raga (GOR) Kota Lama Nabire, Papua, Minggu (14/7/2013) jelang tengah malam. Akibatnya, 17 orang tewas.

"Saat terjadi keributan, para penonton saling dorong dan saling injak sesama penonton. Tewas 17 orang. Ada 5 laki-laki dan 12 perempuan," ujar Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar I Gede Sumerta saat dihubungi, Minggu malam. Insiden terjadi sekitar pukul 23.00 WIT.

Gede menjelaskan, massa di GOR saat itu sekitar 1.500 orang. Malam itu ada pertandingan antara Yulius Pigome dari sasana Mawa melawan Alvius Rumkorem dari sasana Persada. Insiden terjadi akibat pendukung Yulius mengamuk setelah kalah dalam pertandingan.
Berikut data korban tewas yang telah dibawa ke RSUD Nabire:

1. Huda (laki-laki)
2. Yosina Waine (perempuan)
3. David Wabes (laki-laki)
4. Stevina Tebay (perempuan 23 tahun)
5. Yuliana Magai (perempuan)
6. Elina Dugupa (perempuan)
7. Anii Wayaa (perempuan)
8. Monica Bonai (perempuan)
9. Meriam Mandosir (perempuan 17 tahun)
10. Martina Keiya (perempuan)
11. Ice Tebay (perempuan)
12. Yanus Manibui (laki-laki)
13. Tresia Waine (perempuan)
14. Merlin Ayeba (perempuan)
15. Yakum Rumkorem (laki-laki)
16. Wilem Agapa (laki-laki)
17. Lisa Womsiwor (perempuan)

Ketua Umum Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina), Reza Ali menegaskan, kerusuhan antar pendukung tinju pada kejuaraan Bupati Nabire Cup 2013 terjadi di luar faktor teknis penyelenggaraan.
"Teknis penyelenggaraan tak ada masalah. Kepengurusan pengcab dan perangkat pertandingan menjalankan tugas dengan baik," kata Reza dalam konferensi pers di Kantor PP Pertina, Senin (15/7/2013).
Reza Ali menampik, adanya anggapan bahwa pendukung petinju Yulianus Pigome yang kalah merasa tidak terima atas keputusan wasit.

"Mereka (kubu lawan) justru mencegah itu. Mengapa ada sekelompok orang begitu emosional terhadap partai itu," katanya.
Berdasarkan informasi yang didapatkan oleh PP Pertina, Kapasitas Gedung Olah Raga (GOR) tersebut sebetulnya hanya mampu menampung 800 orang.

Tetapi pada saat pertandingan tersebut penonton mencapai 1500 orang sehingga kondisi di dalam gedung berdesak-desakan.
"Kapasitas GOR tak dapat menampung penonton, karena ada kebijakan tiket gratis dari Bupati Isaiyas Douw. Sarana tak memadai hanya ada satu pintu masuk-keluar," tuturnya.

Kerusuhan terjadi pada saat penyerahan UPP selama kurang lebih dua jam dari pukul 22.00 sampai pukul 24.00 WIT, Minggu (14/7/2013). Di tinju UPP diperuntukkan bagi partai yang bertanding sebelumnya.
Dalam salah satu partai final, pendukung Yulianus Pigome tidak menerima kekalahan dari Alfius Rumkorem sehingga terjadi saling ejek dan lempar kursi hingga menyebabkan para penonton ketakutan dan berupaya keluar dari GOR.

Massa salah satu pendukung petinju mengamuk saat juri mengumumkan hasil pertandingan amatir yang digelar di GOR Kotalama, Nabire, Papua, Minggu malam.
Para penonton terlihat tunggang langgang menyelamatkan dirinya dari kerusuhan antar pendukung tinju.
"Penonton panik sehingga mereka berlarian. Tetapi wasit dan perangkat tinju tak merasa ditekan atau diserang. Kejadian itu terjadi di luar ring," tuturnya. (tribunnews.com)
Share this post :

Posting Komentar