Info
|
Profil G+ Profil Facebook Profil twitter profil Youtube rss feed

Galeri Foto

Video

Rekomendasi Berita Lainnya close button
Home » , » Berita Soal ISIS/IS Pengalihan Isu PKI?

Berita Soal ISIS/IS Pengalihan Isu PKI?

Written By SangDesains on Jumat, 03 April 2015 | Jumat, April 03, 2015

Editing Post Oleh:

GARUDA LUKA– Untuk menganalisa berita-berita soal Islamic State of Iraq and Syam (ISIS/IS), cukup dengan melihat media-media mana yang gencar memuat berita tentang ISIS? Jika media-media yang masif publikasikan ISIS media-media pro Jokowi maka, rakyat pantas curiga bahwa isu ISIS adalah untuk pengalihan isu tertentu.

Media-media pro Jokowi (milik konglo cina / bayaran) adalah : First Media Grup (48 Media), Kompas Grup (16 Media), TEMPO (grafiti grup: 4 media), Salim Grup (Trans Corp, Mega Grup, Para Grup dll), SCTV, Jawa Pos Grup JPNN (154 media) dll.

ISIS boleh kita cermati sebagai bentuk kewaspadaan saja. Isu ini tidak relevan karena embrionya selama ini tidak ada! Mendadak muncul? Aneh? Lebih aneh lagi ketika ISIS muncul saat isu Jokowi adalah PKI, ibunya Gerwani, ayahnya ketua OPR PKI, Omnya Miyono Pemuda Rakyat PKI?

Tentara Nasional Indonesia (TNI) ngaku kecolongan dengan status PKI Jokowi. Tapi kami tidak percaya pada pengakuan TNI itu. Mustahil TNI tidak tahu? Fakta-fakta nya telanjang! ::

Fakta 1. Sampai hari ini Jokowi tidak mampu buktikan keberadaan akte kelahiran, surat nikah asli, kartu keluarga asli dst. Kenapa?

Fakta 2: Nama ayah Jokowi sudah terbukti adalah Widjiatno, bukan Noto Mihardjo? Widjiatno eks Ketua OPR PKI Boyolali.

Fakta 3. Sudah terbukti Jokowi dilahirkan di Giriroto, Ngemplak, Boyolali tahun 1961. Bukan di RS Brayat Minulyo. Bukan di Kali Pepe, Solo.

Fakta 4. Sudah terbukti keluarga Jokowi bukan keluarga miskin. Kakeknya Lurah Kragan. Tuan Tanah, pemilik Huller Kedungredjo, Kragan.

Fakta 5. Jokowi sengaja sembunyikan adik-adik ayahnya (4 orang) agar tidak dapat dihubungi untuk dapatkan kesaksian mereka tentang Widjiatno & PKI!

Fakta 6. Widjiatno ayah Jokowi pindah dari Kragan, Karanganyar ke Giriroto, Boyolali tahun1959 saat menikah dengan aktivis Gerwani Sudjiatmi.

Fakta 7. Boyolali adalah Pusat kekuatan PKI tahun 1955 – 1965. Satu-satunya Kabupaten Merah di Indonesia. Giriroto Basis PKI Boyolali.

Fakta 8. 1 Oktober 1965 pagi-pagi buta, jam 02.00 Letkol Untung umumkan Dewan Revolusi di Jakarta, terjadi pembantaian umat Islam di Giriroto Boyolali.

Fakta 9. Pembalasan umat Islam terhadap PKI Boyolali/Giriroto, baru terjadi setelah RPKAD+Kodam Siliwangi merebut kembali Kodam Diponegoro. Setelah sebelumnya, selama lebih sebulan, Kodam Diponegoro direbut Tentara Merah PKI.

Fakta 10. Setelah Kodam Diponegoro direbut kembali oleh RPKAD dan Pasukan Kodam Siliwangi, baru TNI masuk ke Boyolali Ngemplak Giriroto.

Fakta 11. Saat TNI masuk ke Giriroto, Boyolali, sebagian besar pasukan Tentara Merah sudah melarikan diri. Diantaranya keluarga Widjiatno. Berdasarkan pengakuan para saksi di Tirtoyoso, Manahan Solo, keluarga Widjiatno baru pindah ke Tirtoyoso tahun 1971. Ada missing period (1966-1970) dimana Widjiatno dan keluarganya berada? Sangat Patut Diduga : Dipersembunyiannya …?

Fakta12. Ingatlah istilah-istilah populer jaman PKI ini.

Revolusi mental
Gerilya dari pintu ke pintu
Pekerja Partai
Pasoepati, dst
Ungkapan-ungkapan yang sering diucapkan Jokowi dan ibunya : ungkapan PKI. Apalagi ketika Jokowi sebutkan ingin bubarkan Babinsa. Itu = usul Aidit!

Fakta 13. Jokowi sebagai Walikota solo mendukung penuh operasi intelijen Hendropriono yang menciptakan /rekayasa “Teroris Islam” di Solo.

Fakta 14. Jokowi jadi Cawalkot Solo didukung penuh organisasi Cina Komunis Solo : Ho Hap (PMS Surakarta nama resminya)

Fakta 15. Tempat tinggal Jokowi awalnya di Solo di daerah selatan Solo yang dikenal sebagai segitiga PKI (Solo-Klaten-Boyolali). Jika ditarik sedikit keluar, daerah dimana Jokowi tinggal : Solo Selatan, Sukoharjo, Karang Anyar, Sragen, Klaten, Wonogiri: Basis PKI!

Kenapa TNI-Polri-Pemerintah berdiam diri hingga kini? Kami yakin dan percaya : Pemerintah Punya Alasan Kuat. Tunggu. Ojo grusa grusu!.

Sumber
Share this post :

Posting Komentar